Mengajar itu seni, oleh karena itu dalam proses mengajar harus dinamis, tidak boleh kaku dan butuh pengintegrasian antara pikiran dan perasaan, baik itu dari pihak siswa maupun guru. Itulah sebabnya setiap guru harus menyadari dan memahami prinsip dasar dari komunikasi. Mengajar tidak hanya sekedar berbicara atau menyampaikan materi saja, tapi butuh energi vibrasi yang dipancarkan oleh guru ke muridnya.
Energi vibrasi tidak bisa digerakkan atau dikendalikan oleh pikiran, apalagi tangan, energi vibrasi akan bekerja bila kita mengoptimalkan perasaan, dan Energi vibrasi merupakan salah satu implementasi dari salah satu hadits yang berbunyi
“Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya”
Jadi, mengajar itu seni, mengajar itu butuh ketulusan hati, mengajar itu butuh komunikasi, mengajar itu butuh inovasi dan improvisasi, maka bila anda adalah seorang guru, wajib membaca official website www.ridwansank.co.id ini !
Suasana kelas yang menyenangkan dan kondusif, siswa memahami semua pelajaran dengan maksimal, merupakan tolok ukur efektifitas dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kompetensi dan komunikasi guru adalah salah satu penentu terciptanya pengajaran yang efektif di kelas, oleh karena itu guru yang berkualitas harus menguasai materi dan memahami teknik komunikasi dengan para siswa.
Menyadari pentingnya kualitas ”sosok guru” sebagai pendidik dan panutan, perlu terus dipelihara karena emosi dan pikiran bawah sadar siswa dengan mudah merekam dan meniru setiap perkataan-perkataan dan pola bahasa yang diucapkan sehari-hari oleh guru. Coba anda bandingkan lebih sering mana seorang siswa berinteraksi, hitung berapa lama durasi siswa di sekolah banyak mana waktu yang mereka habiskan setiap harinya, apakah di lingkungan sekolah atau rumah?
Oleh sebab itu, guru harus dibekali ilmu komunikasi efektif yang dapat diaplikasikan ke siswa dengan cara memberdayakan pikiran alam bawah sadar mereka selama proses belajar, teknik ini saya kembangkan dengan istilah HypnoTeaching